Senin, 26 Oktober 2009

Lima Prosesor AMD Multi-Core Phenom II Baru

Pada bulan Februari 2009 AMD meluncurkan 5 (lima) CPU baru di jajaran keluarga Phenom II.

PERANAN SERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN KINERJA GURU

Oleh:

Randy Rahadian (Mahasiswa Pendidikan Ilmu Komputer UPI 2006)

I. Pendahuluan

Agar para guru Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas memperoleh sertifikat pendidik, pemerintah akan mewajibkan para guru mengikuti uji kompetensi. Karena dengan diperolehnya sertifikat pendidik para guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik, yaitu berijazah S-1 atau memiliki Akta IV itu dinyatakan sebagai guru profesional.

Pentingnya Virginitas, Keperawanan Sebagai Lambang Kesucian


gadis perawan

Wanita harus kuat, tidak lagi menjadi tumbal nafsu para laki-laki. Ada harga yang harus jauuuh dibayar dibandingkan melepaskan keperawanan. Pria akan sangat bahagia bila mengetahui pada malam pertama istrinya adalah seorang perawan, perawan dimata pria umumnya adalah wanita setia dan menjaga diri.

Keperawanan wanita itu bukan sekedar “hymen” atau “selaput dara” yang bisa saja robek

Indikator Kompetensi Guru TIK

Sekitar 1 Minggu yang lalu saya mengikuti perkuliahan Kapita Selekta di Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer UPI, di perkuliahan itu dosen kami Dr. Wawan Setiawan M.Kom membahas tentang standar kompetensi yang harus dimiliki seorang guru TIK. Dari perkuliahan tersebut saya menyimpulkan beberapa Kompetensi, yakni sebagai berikut:

A. KOMPETENSI PERSONAL

1.Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
Indikator:

  1. Membiasakan diri menerima serta memberi kritik dan saran.
  2. Membiasakan diri mentaati peraturan.
  3. Membiasakan diri konsisten dalam bersikap dan bertindak.
  4. Membiasakan diri meletakkan persoalan sesuai dengan tempatnya.

2.Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia yang menjadi teladan bagi peserta didik.
Indikator :

  1. Membiasakan diri berperilaku yang santun dan mencerminkan ketaqwaan.
  2. Membiasakan diri berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik.

3.Selalu berperilaku sebagai pendidik profesional.

Efektifitas E-learning Bagi Mutu Pembelajaran Sekolah di Indonesia

Apabila dibandingkan pendidikan konvensional, dalam prosesnya e-learning sebagai media distance learning menciptakan paradigma baru, yakni peran guru yang lebih bersifat “fasilitator” dan siswa sebagai “peserta aktif” dalam proses belajar-mengajar. Karena itu, guru dituntut untuk menciptakan teknik mengajar yang baik, menyajikan bahan ajar yang menarik, sementara siswa dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar. Namun dalam banyak kenyataan, jarang sekali ditemui distance learning yang seluruh proses belajar-mengajarnya dilaksanakan dengan e-learning atau online learning. E-learning hanyalah sebagai media penunjang pendidikan dan bukan sebagai media pengganti pendidikan.

Seringkali pendidikan jarak jauh dihubungi mengenai kolaborasi terhadap membuat situs e-learning, seringkali pula e-learning dihubung-hubungkan dengan pembelajaran berbasis TIK. Padahal e-learning bukanlah satu-satunya solusi untuk pembelajaran distance learning ataupun pembelajaran berbasiskan TIK. E-learning hanyalah salah satu teknologi dari sekian banyak teknologi pendidikan. Sebagai salah satu teknologi pendidikan, maka mutu akhirnya 100% tergantung mutu konten dan proses pengajaran. Teknologi sendiri hanya sebagai medium. Kalaupun berhasil atau gagal tergantung konten dan proses pengajaran, bukan teknologinya (Philip R. : 2007).

Untuk membangun e-learning di sekolah.........

Nasib Pendidikan Indonesia Tanpa Standar Ujian

Pendidikan dasar di Indonesia tidak akan maju tanpa ujian nasional sebagai acuan standar, terutama di sekolah-sekolah formal.
Pemerhati masalah sosial dan pendidikan, Komarudin Hidayat, di Jakarta, Jumat (29/5), mengatakan ujian nasional harus tetap diadakan.

"Ujian nasional hanya bagian kecil saja dari pendidikan nasional, strategi besarnya adalah memajukan budaya unggul di bidang pendidikan dasar dan pendidikan tinggi," kata Komarudin, di Jakarta, Jumat. Menurut dia, negara-negara yang merdeka setelah perang dunia kedua mempunyai dua agenda besar untuk memajukan negaranya, yaitu membangun ketahanan politik dan membangun perekonomian.

Ilustrasi: SBY mengatakan (26/5), siapapun pemimpin Indonesia lima tahun ke depan, lima agenda utama pembangunan RI harus tetap dijalankan, dan salah satu pilar utama menjalankan agenda tersebut ialah pendidikan.



Sedangkan tantangan untuk menjadi negara yang maju, kata Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu, harus menuju ke arah pembangunan pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan dan kebudayaan tersebut tidak hanya dimaknai sebagai produk seni dan surat kelulusan, namun lebih kepada pembangunan karakter, kerja keras, dan keuletan seseorang.